XPDC. CURUG BATU BLEK
SAMPALA TASIKMALAYA
KECAMATAN CISAYONG KAB. TASIKMALAYA
Setelah sebelumnya sukses dengan ekspedisi di Curug Badak dan Curug
Gado Bangkong yang terletak di Desa Santana Mekar. Kali ini saya
berhasil sampai di Curug Batu Blek yang secara administratif masuk ke
wilayah desa yang sama yakni Santana Mekar, Kec Cisayong, Kab
Tasikmalaya. (curug berarti air terjun dalam bahasa sunda).
Namun rute perjalanan menuju Curug ini berbeda dengan kedua curug
di atas. Anda bisa menggunakan akses jalan kecamatan Cisayong lalu
lurus sampai ujung jalan kecamatan yang pada akhirnya jalan kan
menyempit dan bertemu pada perempatan jalan baru Ciawi-Singaparna. dari
perempatan tersebut ambil jalan lurus menuju arah kampung Cipeteuy.
Bila anda bingung maka anda tinggal tanyakan pada warga yang biasa
lalu lalang disekitar perempatan jalan baru Ciawi-singaparna. setelah
menyusuri jalan desa yang relatif berlubang dan sempit (lebar jalan
sekitar 2m) maka di kilometer pertama kita akan melewati jembatan lalu
jalan menanjak dan selanjutnya anda akan bertemu denganpertigaan jalan.
Lalu ambilah arah kiri.
5 km selanjutnya anda tinggal terus menyusuri jalan desa hingga ujung
jalan beraspal. Karena selanjutnya permukaan jalan akan berubah menjadi
jalan semen (bukan rabat beton) disini saya sarankan anda untk
menggunakan kendaraan roda dua dan pastikan kondisi kendaraan anda dalam
kondisi fit dengan ban yang prima (baik dari segi permukaan ban luar
maupun tekanan udaranya) jalan semen hanya menemani perjalanan anda
sajauh satu kilometer saja selanjutnya permukaan jalan praktis tak
beralaskan material keras seperti semen atau aspal. Jalan tanah akan
setia menemani anda hingga lokasi curug. (kendaraan roda empat sudah
dipastikan tidak akan mampu masuk ke jalur ini lebar jalan hnyasekitar
1-1,5 m saja).
Di 3 km terakhir jalan yang akan anda lalui semakin ekstrim dan cukup
memacu adrenallin sehingga jantung anda akan berdetak lebih cepat. Saya
sarankan bagi anda yang kurang memiliki keahlian dalam belancing
mengemudikan sepeda motor (khususnya perempuan) sebaiknya anda parkirkan
motor anda di perkampungan warga sebelumnya.
Daripada anda harus repot mengendalikan motor di bibir jurang sedalam
100 m. Kalo sampai anda tergelincir bukan saja motor anda yang melayang
bebas ke dasar jurang, tapi dapat dipastikan nyawa anda pun akan ikut
melayang ke akherat.. hahahaha
Jika anda sudah melihat pemandangan vegetasi hutan dan ladang
seperti ini maka segera bersyukur karena anda berada di 1,5 Km
terakhir.
Sungguh pesona alam yang memikat bukan.
Deretan pohon menjulang menantang langit didasarnya terdapat hamparan pesawahan yang subur dengan air deras dan jernih.
Nah disinilah akhir perjalanan dengan sepeda motor anda, parkirkan
lalu kunci ganda buat jaga-jaga tapi motor di sebelah motor saya aja
tetep aman walaupun sang pemilik ninggalin tas di atas jok nya. kedua
motor tersebut adalah motor petugas perhutani yang lagi melakukan
pengecekan hutan ke arah cipeuteuy
Tapi kabar duka nya 1,5 Km terakhir tersebut harus ditempuh dengan
jalan kaki. Untuk itu siapkan diri anda lakukan peregangan otot dan
beristirahatlah sejenak guna memberikan tubuh dan otot-otot anda untuk
relaksasi.
Setelah dirasa siap lanjutkan perjalanan dengan menyusuri sebuah
saluran irigasi berbentuk selokan selebar satu meter. Pastikan anda
berangkat tidak sendirian seperti saya karena hutan ini masih sangat
jarang dijamah dan memiliki banyak mitos mistis. Saya aja sampai ga
berenti berdoa selain karena berangkat sendirian saya terakhir bertemu
manusia yaitu dengan bapak-bapak warga dan petugas perhutanan (jumlahnya
4 orang) yang sedang melakukan pengukuran wilayah, itu pun berada jauh
di ujung jalan tempat saya markirin motor.
Sepanjang berjalan kaki menyusuri hutan anda jangan terkecoh dengan
persimpangan-persimpangan jalan yang akan membuat otak anda bingung
harus pilih jalan yang mana. Persimpangan jalan tersebut adalah jalur
para warga dalam merambah hutan guna mencari kayu bakar atau hasil hutan
lainnya. Tetaplah konsisten pada aliran selokan berair jernih karena
sumber dari air itu adalah dari curug batu blek. Juga anda jangan cepat
bersenang hati ketika mendengar suara gemuruh khas air terjun. Kerana
itu bisa jadi hanya suara air selokan yang bocor dan merembes lalu
mengalir kedasar jurang sehingga suara gemuruhnya bak air terjun.
Tetap fokus pada pijakan kaki dan jalan disekitar anda karena di
beberapa bagian saya temui jalan yang amblas dan berpotensi longsor bila
salah pijakan. Jika cuaca mendung atau menandakan akan turun hujan
sebaiknya urungkan niat anda untuk meneruskan perjalanan karena selain
jalan akan licin,ancaman longsor akan lebih sering mengancam jiwa anda.
Selain itu diakhir perjalanan anda akan menyusuri jalan batu sekaligus
dinding selokan yang menanjak tajam dengan sisi jurang dalam. Jika hujan
turun bukan hanya licin tapi debit air yang deras akan menutup jalan
batu yang menanjak tersebut “ sungguh sangat mengerikan dan dapat
dipastikan anda tidak akan bisa melaluinya (gila aja mau nerobos
derasnya air yang meluncur deras dengan kemiringan diatas 70°)
Untuk itu hindari hujan atau setelah hujan. Tentunya anda tidak
mau hal buruk seperti tergelincir, patah tulang atau perpisahan antara
raga dan nyawa anda terjadi bukan ? haha
Dikondisi kering dan cuaca berahabat pun anda harus ekstra
waspada. Jalanan tetap licin karena akses jalan menyusuri dinding
selokan yang terbuat dari tembok semen yang sudah berlumut. Semak
belukar setinggi 20 cm hampir selalu anda lalui jelas itu sangat
menggangu pandangan kita terhadap pijakan. Saya sekaliberpapasan dengan
ular hitam mirip cobra sepanjang dua meter. Sumpah gede banget, kaget
dan takut bertemu so.. darah seakan berhenti mengalir dan wajah pun
pucat pasi.. untung si ular dengan diameter sebesar paralon pvc
ukuran 1,5 inch itu tidak terusik dengan kehadiran saya dan pergi
menyelinap ke semak semak sehingga raib dari pandangan mata dalam
sekejap. Belum pulih rasa trauma dan shock setelah bertemu ular
tiba-tiba sekelompok monyet terlihat kejar-kejaran di pepohonan dan
berteriak sehingga suaranya cukup memecah keheningan hutan. Sungguh
hutan yang masih cukup lestari dan liar...
Cape dengan segala penderitaan di perjalanan akhirnya inilah curug batu
blek.. saya yang saat itu hanya sendirian dipuaskan menikmat keindahan
curug secara eksklusif dan membuat saya khusus dalam sesi pemotretan.
Untuk selanjutnya biar jepretan saya yang bercerita. Silakan
menikamati....
Dan tetap nantikan petualangan saya selanjutnya.. salam petualang dan jepret..
Galery Photo
Derasnya Batu Blek