Curug Bandung memiliki dua terjunan air yang berdampingan, dimana curug di sebelah kiri agak lebih besar. Ketinggian curug ini sekitar 25 m. Sebenarnya
masih ada lagi 2-3 curug di sekitar kawasan ini yang lebih
besar dan lebih bagus, namun karena kondisi jalan menuju kesana cukup sulit untuk ditempuh.
Lokasi wisata Curug Bandung berada di ketinggian sekitar 500 m dpl dan ini belum dikelola secara profesional oleh pemda setempat. Kondisinya masih sangat alami, namun menyimpan potensi untuk dikembangkan.
LokasiLokasi wisata Curug Bandung berada di ketinggian sekitar 500 m dpl dan ini belum dikelola secara profesional oleh pemda setempat. Kondisinya masih sangat alami, namun menyimpan potensi untuk dikembangkan.
Terletak di Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah.
Peta dan Koordinat GPS:
Aksesbilitas
Berjarak tempuh 45 mneit dari ibukota kecamatan Wanareja. Jika berangkat dari kota Cilacap mengambil arah ke Kawunganten dan Gandrung Mangu hingga tiba di pertigaan lalu belok kanan ke arah Karang Pucung dan selanjutnya ke arah Majenang. Kondisi jalan menuju kesana saat ini kurang bagus dimana beberapa ruas jalan banyak yang rusak dan berlubang. Hanya setelah karang Pucung hingga Majenang jalan relatif agak baik.
Sesampainya di Majengang, pada pertigaan ke-2 setelah alun-alun Majenang, terdapat tugu. Ambil belokan ke kanan di tugu tersebut mengikuti jalan yang berbelok ke kiri masuk ke Desa Salebu. Selanjutnya ikuti jalan tersebut hingga bertemu pasar di Desa Limbangan. Dan akhirnya dari pasar ini ada belokan ke kanan menuju lokasi Curug Bandung.
Dari pasar Limbangan jalan menuju curug ini naik turun dengan kondisi aspal seadanya. Semakin mendekati lokasi kondisi jalan semakin kurang bagus hanya tersisa susunan batu yang tak beraturan bercampur tanah merah, dimana licin ketika hujan tiba. Melihat kondisi jalan tersebut sebaiknya menggunakan kendaraan roda dua saja yang bisa lewat.
Akan tetapi sesampainya di hutan pinus kendaraan roda dua pun tidak dapat digunakan lagi. Terpaksa perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki, sebaiknya kendaraan roda dua ini dititipkan di rumah penduduk di tempat terakhir rumah penduduk yang bisa dijumpainya.
Dari tempat ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuruni punggungan bukit, yang diselengi tanaman kopi rakyat dan perdu hutan, hingga tiba di lokasi curug.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar