Senin, 26 Mei 2014

620 langkah menuju pesona Gunung Galunggung, Tasikmalaya

Gunung Galunggung

Galunggung
Ketinggian 2.168 m
Daftar Ribu
Lokasi
Lokasi Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Koordinat 7.25°LS-7°15'0"LS; 108.058°BT-108°3'30"BT
Geologi
Jenis Stratovolcano
Letusan terakhir 1984
Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektaree di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.
Gunung Galunggung mempunyai Hutan Montane 1.200 - 1.500 meter dan Hutan Ericaceous > 1.500 meter.



620 langkah menuju pesona Gunung Galunggung, Tasikmalaya


 
17 km dari pusat kota Tasikmalaya terdapat sebuah gunung berapi bernama Gunung Galunggung yang memiliki pesona keindahan alam pegunungan dengan kawah yang besar membentuk danau bewarna kehijauan bekas letusan dimasa lampau. Di kawah tersebut terlihat sebuah pulau kecil yang berada ditengah-tengah, dimana danau ini kerap kali dijadikan tempat memancing untuk mencari ikan oleh beberapa pecinta alam yang mendirikan tenda di gunung ini.
Perjalanan menuju Tasikmalaya semenjak dibukanya jalan tol Cipularang membuat waktu tempuh menjadi semakin singkat kurang lebih 6 jam. Untuk menuju ke Galunggung terdapat beberapa alternative yaitu dapat melalui kota Tasikmalaya atau Singaparna menuju jalan utama Bantar Tawangbanteng yang merupakan jalur lalu lintas truk-truk pengangkut pasir dari Gunung Galunggung.
Untuk yang menggunakan kendaraan umum Terminal Bus terdekat untuk menuju Gunung Galunggung yaitu Terminal Tasikmalaya, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan angkutan kota jurusan Terminal menuju Galunggung dan Singaparna sampai di pintu masuk kawasan Cipanas Galunggung. Kemudian dapat dilanjutkan dengan menumpang mobil atau truk yang lewat, naik ojek atau bisa juga berjalan kaki hingga pelataran parkir di kaki anak tangga menuju kawah.

Dari pelataran parkir tersebut, untuk mencapai bibir kawah Gunung Galunggung yang memiliki ketinggian 2168 mdpl ini, terdapat 620 anak tangga untuk dipijak. Sejenak istirahat saat pendakian anda dapat memandang kota Tasikmalaya dari ketinggian dengan pemandangan yang mempesona. Udaranya yang begitu sejuk dan segar serta pemandangan sekitar yang indah membuat pendakian anak tangga ini dirasakan tak terlalu berat, sebanding dengan pemandangan yang dapat dinikmati sepanjang jalan hingga mencapai bibir kawah dan danau yang indah.


 
Untuk turun kekawah dapat melalui beberapa jalur, salah satu jalur yang terkenal yaitu tanjakan Zorro, dinamakan demikian mungkin karena dari kejauhan jalur ini membentuk menyerupai huruf Z. Kontur jalurnya yang begitu terjal dan merupakan pasir vulkanik pegunungan membuat tantangan tersendiri bagi setiap orang yang melalui jalur ini.  Untuk yang ingin mendirikan tenda, terdapat lokasi yang landai dan aman, letaknya di dasar kawah di sepanjang sungai yg mengalir, dimana dilokasi ini juga ada sebuah masjid yang berdiri tak jauh dari kawah.



Dengan status gunung yang masih aktif, terdapat beberapa aliran sungai yg hangat dan menjadi sumber air panas. Air panas tersebut bisa dinikmati di pemandian didaerah Cipanas atau sungainya yg terletak kurang lebih 3 km sebelum kawah tak jauh dari tempat parkir bawah. Jika dari pintu gerbang utama, untuk menuju danau kawah mengambil jalan ke arah kiri sedangkan untuk menuju ke Pemandian air panas Cipanas mengambil jalan ke arah kanan.
Pemandian air panas ini telah dilengkapi dengan fasilitas kolam renang yang cukup besar, bak rendam air panas dalam kamar serta kamar mandi untuk berbilas. Berendam di air panas tentunya menjadi tempat relaksasi yang sempurna setelah lelah mendaki ke Gunung Galunggung. Segaarr…!!



SALAM RIMBA & LESTARI,,,,,

Minggu, 18 Mei 2014

NANJAK BARENG MT. PAPANDAYAN 2.665 MDPL. 16 - 17 MEI 2014


Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas wisata favorit belakangan ini. Anda tertarik mencobanya? Jika Anda baru akan mencoba pengalaman mendaki gunung, Gunung Papandayan merupakan tempat yang tepat.

Letaknya dekat dengan Bandung & Tasikmalaya, tepatnya di Kabupaten Garut. Medannya yang tidak begitu berat membuat gunung ini tergolong gunung yang bersahabat. Selain itu, kontur tanahnya landai dan terdapat jalur pendakian yang aman sehingga memudahkan pendaki pemula untuk sampai pada puncak gunung ini.

Namun, kemudahan yang ditawarkan Papandayan tidak membuat pesona gunung ini hilang begitu saja. Sesampai di kaki gunung, pengunjung harus melakukan registrasi di pos pendakian. Dari posisi ini, pengunjung bisa melihat kemegahan Papandayan yang luar biasa.

Setelah melakukan registrasi di pos pendakian, barulah menapaki jalur pendakian langkah demi langkah sambil menikmati keindahan Papandayan. Jalur yang ditempuh adalah jalur menanjak berbatu.

Dalam perjalanan, pengunjung akan melewati kawah belerang yang masih aktif. Hati-hati, bau gas belerang ini cukup berbahaya. Setelah itu, terdapat aliran sungai yang cukup deras. Pengunjung bisa saja langsung meminum air tersebut karena berasal dari mata air pegunungan.

Rute menanjak dengan jalan yang sempit dan jurang di sebelah kiri akan dilewati sebelum sampai ke area perkemahan di Pondok Saladah.  Sangat memacu adrenalin, apalagi jika tanahnya sedang licin karena hujan dan tumbuhan yang menjalar menutupi jalan. Jika tidak hati-hati, bisa saja terpeleset.
                                                                    PONDOK  SALADAH
Di Pondok Saladah, cobalah mendirikan kemah di salah satu titik yang disuka. Jagalah barang bawaan dan makanan karena terkadang ada anjing liar yang suka menghampiri tenda. Di sini, pengunjung bisa merasakan sensasi hidup di alam liar. Tidak seberapa jauh dari area perkemahan, terdapat beberapa pohon Edelweiss nan cantik.

Bunga Edelweiss di Gunung Papandayan, Jawa Barat
Jika istirahat sudah dirasa cukup, lanjutkan perjalanan menuju puncak gunung. Di atas puncak terdapat padang Edelweiss yang lebih bagus dibandingkan dengan padang dekat Pondok Saladah.
Padang edelweiss Tegal Alun di puncak Papandayan merupakan salah satu primadona di gunung ini. Di atas puncak, pengunjung dapat menyaksikan matahari yang terbit dan terbenam dengan indah.


                                                                 TEGAL ALUN
Sudah mendaki sampai puncak, saatnya perjalanan pulang. Dalam perjalanan kembali, pengunjung akan melewati hutan mati. Hutan mati ini merupakan salah satu tempat terkenal di Papandayan, selain padang Edelweiss. Suasananya yang berkabut dengan sisa-sisa batang pohon yang menghitam karena terbakar dan tanah berkapur yang berwarna putih menjadikan suasana agak mistis namun tetap indah.
                                                     

                                                                   HUTA MATI                                   
Hutan mati yang dipenuhi kabut, Gunun Papandayan, Jawa Barat
Setelah menjelajah hutan mati saatnya menuruni gunung. Medan yang dilalui cukup berat  karena ada beberapa titik yang curam dengan tebing berbatu tajam. Penggunaan sepatu trekking akan memudahkan perjalanan karena medan ini cukup licin.

Sukses melewati tebing yang curam, pengunjung akan melewati sumber air panas. Namun, air sungai tersebut tercemar belerang jadi tidak bisa dinikmati. Setelah berjalan tidak seberapa jauh lagi, pengunjung akan kembali ke titik awal perjalanan, yaitu pos pendakian.  
 
Banyak orang memetik dan menjual bunga abadi ini dijadikan suvenir. Agar bisa terus dinikmati banyak orang atau keturunan kita selanjutnya, sebaiknya kita cukup menikmati saja pemandangan keindahan tanaman ini tanpa harus memetiknya demi melestarikan Edelweiss.


Selain tidak memetik bunga abadi, sebaiknya kita menanamkan prinsip tidak membunuh apa pun, tidak meninggalkan apa pun, dan tidak mengambil apa pun dari gunung ini sehingga keindahan Gunung Papandayan menjadi terus lestari.

Walaupun terkesan untuk pendaki pemula, Anda tetap perlu membawa peralatan lengkap jika ingin mendaki gunung dan bermalam. Pakailah pakaian yang nyaman untuk memudahkan pergerakan Anda, sepatu trekking agar tidak terpeleset, ransel, masker dan topi, head lamp, obat-obatan, dan peralatan lainnya. Tak kalah pentingnya adalah kesiapan fisik dan mental. Selamat mendaki. 

 SALAM RIMBA & LESTARI




Senin, 05 Mei 2014

Pendakian Gunung Papandayan 2665 mdpl


Pemandangan Gunung Papandayan
Ketinggian 2.665 m (8.743 ft) [1]
Lokasi
Papandayan is located in Jawa
Papandayan
Koordinat 7°19′LS 107°44′BT / 7,32°LS 107,73°BT
Geologi
Jenis Stratovolcano
Letusan terakhir November sampai Desember 2002

Litografi oleh F. C. Wilsen yang menggambarkan kawah Papandayan (tahun 1865-1876)
Gunung Papandayan adalah gunung api yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.
Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.
Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung serta terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban udara 70 – 80 % dan temperatur 10 º C.

 cisurupan - parkiran

mengingat kondisi jalan yang rusak berat dan menanjak. Butuh tenaga ekstra dari pengemudi dan tentu saja motornya buat nyampe parkiran. Jarak pertigaan Cisurupan-Parkiran 9 KM, cuman di awal doang jalannya bagus, dan palingan sekitar 1-2 km, sisanya rusak berat. Kalau mau pake  motor, jangan motor matic atau motor tua kalau ga mau menderita di jalan. Sekitar 30 menit dan 35 menit waktu yang dibutuhkan  buat mencapai parkiran papandayan. Tergantung skill dan tenaga kendaraannya. Setelah tiba diparkiran jangan lupa menuju pos pendaftaran.

jalan menuju parkiran

pos pendaftaran.

 Parkiran – Pondok Saladah

Estimasi waktu dari Parkiran menuju Pondok Saladah sekitar 2 jam. Awal perjalanan akan disuguhi trek bebatuan dan asap putih yang keluar dari beberapa kawah belerang. Disarankan memakai masker karena bau belerang yang lumayan menyengat. Setelah trek bebatuan kapur, akan menuruni lembah lalu nanjak kembali sampai ke Pondok Saladah. Pondok Saladah tempatnya luas sehingga muat untuk menampung puluhan tenda. Di pondok Saladah juga tidak sulit air, karena ada pipa-pipa yang digunakan untuk mengalirkan air. Di sana juga ada tempat untuk buang air besar/kecil, tepatnya di pinggir sungai. Memang tempatnya tidak representatif, hanya ditutupi kain-kain karung beras, tapi lumayan daripada buang air di semak-semak.

                                         Kawah Aktif


                                      Jalur Bebatuan



Pondok Saladah – Tegal Alun
Dari Pondok Saladah Menuju Tegal Alun akan melewati Hutan Mati, bekas letusan papandayan tahun 2002. Di sana terdapat banyak pohon yang sudah mati dan tinggal menyisakan batangnya saja yang berwarna hitam. Namun pemandangan hutan mati sangat indah, memberikan sensasi yang berbeda. Setelah Hutan Mati akan melewati jalur menanjak yang disebut Tanjakan Mamang. Tanjakan bertangga dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Selepas itu, tibalah di Tegal Alun, tempat yang luas dengan ditumbuhi bunga Edelweiss yang menghampar luas. Waktu yang dibutuhkan sekitar 40 menit.

pondok saladah



                                             Hutan Mati

Gn. Cikuray dari Tanjakan Mamang

                  Gn. Cikuray dari Tanjakan Mamang






                                              tegal alun

Tegal Alun – Puncak
Kebanyakan tujuan akhir para pendaki Papandayan bukan ke Puncaknya, melainkan Tegal Alun. Mereka mengahabiskan waktu di Tegal Alun untuk foto-foto dengan latar belakang indahnya hamparan Edelweiss. Untuk mencapai puncak Papandayan ikuti petunjuk dari plang yang ada disana. Ada dua plang yang yang menunjukan arah ke Puncak Papandayan, yaitu plang yang dekat dan yang jauh. Jika mengikuti arah dari plang yang dekat, akan melewati turunan dan melewati sungai kecil. Namun selepas itu akan melewati tanjakan yang curam, walaupun tidak terlalu panjang. Sedangkan plang yang jauh, akan melewati turunan dan mencapai mata air. Ambil jalur di sebelah kiri mata air tersebut untuk mencapai puncak. Untuk pemula sebaiknya mengambil jalur yang melewati mata air, walau jauh tapi jalurnya enteng. Selama perjalanan ke Puncak kita akan disuguhi rimbunnya pepohohan hutan, namun ada beberapa spot yang cocok untuk beristirahat atau foto-foto, karena pemandangannya indah. Dari spot tersebut bisa terlihat hamparan edelweiss Tegal Alun, gunung-gunung, ataupun kawah aktif yang masih menyemburkan asap. Sampai di Puncak, tidak bisa terlihat pemandangan apa-apa, karena tertutup rimbunnya pepohonan. Tempatnya pun tidak terlalu luas, paling hanya bisa menampung tidak lebih dari lima tenda. Waktu yang dibutuhkan dari Tegal Alun untuk mencapai Puncak sekitar satu jam.

Plang Petunjuk dekat Mata Air

                      Plang Petunjuk dekat Mata Air



Pemandangan Kawah

                             Pemandangan Kawah

Banyak orang memetik dan menjual bunga abadi ini dijadikan suvenir. Agar bisa terus dinikmati banyak orang atau keturunan kita selanjutnya, sebaiknya kita cukup menikmati saja pemandangan keindahan tanaman ini tanpa harus memetiknya demi melestarikan Edelweiss.


Selain tidak memetik bunga abadi, sebaiknya kita menanamkan prinsip tidak membunuh apa pun, tidak meninggalkan apa pun, dan tidak mengambil apa pun dari gunung ini sehingga keindahan Gunung Papandayan menjadi terus lestari.
Pemandangan mempesona yang dihadirkan gunung Papandayan, merupakan bekas - bekas yang masih ditinggalkan akibat letusan yang sangat dahsyat ratusan tahun silam. Bayangkan sekitar 240 tahun lalu, gunung ini mengalami bencana hebat. Tepatnya pada 11 - 12 Agustus 1772 lampau, Gunung Papandayan meletus sangat dahsyat tanpa peringatan, letusan tersebut menyebabkan empat puluh desa terkubur dan 3.000 - an penduduk beserta hewan - hewan ternaknya terisap ke dalam danau vulkanik.

www.belantaraindonesia.org

Dahsyatnya amuk Gunung Papandayan ratusan tahun silam tergambar dari catatan Lee Davis dalam buku yang telah disebutkan di atas, Natural Disaster.
No day of judgment painted by Angelo or Dore could ever match that actual horror of the solid mountain sinking into the earth with human beings on its slopes—its huge bulk going down as a ship goes down into the deep.”
Papandayan bisa menjadi bukti bahwa dirinya tak hanya dapat memecut adrenalin para penakluk tantangan atau sekadar memanjakan mata para petualang. Tapi lebih dari itu, Papandayan akan memberikan efek kontemplasi yang mendalam bagi para pencari makna yang menziarahinya. 

  salam rimba dan lestari.......



Minggu, 04 Mei 2014

GUNUNG PAPANDAYAN Dengan Sejuta Pesona SAMPALA TASIKMALAYA 1 - 2 Mei 2014


Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas wisata favorit belakangan ini. Anda tertarik mencobanya? Jika Anda baru akan mencoba pengalaman mendaki gunung, Gunung Papandayan merupakan tempat yang tepat.

Letaknya dekat dengan Bandung & Tasikmalaya, tepatnya di Kabupaten Garut. Medannya yang tidak begitu berat membuat gunung ini tergolong gunung yang bersahabat. Selain itu, kontur tanahnya landai dan terdapat jalur pendakian yang aman sehingga memudahkan pendaki pemula untuk sampai pada puncak gunung ini.

Namun, kemudahan yang ditawarkan Papandayan tidak membuat pesona gunung ini hilang begitu saja. Sesampai di kaki gunung, pengunjung harus melakukan registrasi di pos pendakian. Dari posisi ini, pengunjung bisa melihat kemegahan Papandayan yang luar biasa.

Setelah melakukan registrasi di pos pendakian, barulah menapaki jalur pendakian langkah demi langkah sambil menikmati keindahan Papandayan. Jalur yang ditempuh adalah jalur menanjak berbatu.

Dalam perjalanan, pengunjung akan melewati kawah belerang yang masih aktif. Hati-hati, bau gas belerang ini cukup berbahaya. Setelah itu, terdapat aliran sungai yang cukup deras. Pengunjung bisa saja langsung meminum air tersebut karena berasal dari mata air pegunungan.

Rute menanjak dengan jalan yang sempit dan jurang di sebelah kiri akan dilewati sebelum sampai ke area perkemahan di Pondok Saladah.  Sangat memacu adrenalin, apalagi jika tanahnya sedang licin karena hujan dan tumbuhan yang menjalar menutupi jalan. Jika tidak hati-hati, bisa saja terpeleset.
                                                                    PONDOK  SALADAH
Di Pondok Saladah, cobalah mendirikan kemah di salah satu titik yang disuka. Jagalah barang bawaan dan makanan karena terkadang ada anjing liar yang suka menghampiri tenda. Di sini, pengunjung bisa merasakan sensasi hidup di alam liar. Tidak seberapa jauh dari area perkemahan, terdapat beberapa pohon Edelweiss nan cantik.

Bunga Edelweiss di Gunung Papandayan, Jawa Barat
Jika istirahat sudah dirasa cukup, lanjutkan perjalanan menuju puncak gunung. Di atas puncak terdapat padang Edelweiss yang lebih bagus dibandingkan dengan padang dekat Pondok Saladah.
Padang edelweiss Tegal Alun di puncak Papandayan merupakan salah satu primadona di gunung ini. Di atas puncak, pengunjung dapat menyaksikan matahari yang terbit dan terbenam dengan indah.
 
                                                                 TEGAL ALUN
Sudah mendaki sampai puncak, saatnya perjalanan pulang. Dalam perjalanan kembali, pengunjung akan melewati hutan mati. Hutan mati ini merupakan salah satu tempat terkenal di Papandayan, selain padang Edelweiss. Suasananya yang berkabut dengan sisa-sisa batang pohon yang menghitam karena terbakar dan tanah berkapur yang berwarna putih menjadikan suasana agak mistis namun tetap indah.
                                                     
                                                                   HUTA MATI                                     
Hutan mati yang dipenuhi kabut, Gunun Papandayan, Jawa Barat
Setelah menjelajah hutan mati saatnya menuruni gunung. Medan yang dilalui cukup berat  karena ada beberapa titik yang curam dengan tebing berbatu tajam. Penggunaan sepatu trekking akan memudahkan perjalanan karena medan ini cukup licin.

Sukses melewati tebing yang curam, pengunjung akan melewati sumber air panas. Namun, air sungai tersebut tercemar belerang jadi tidak bisa dinikmati. Setelah berjalan tidak seberapa jauh lagi, pengunjung akan kembali ke titik awal perjalanan, yaitu pos pendakian.  
Walaupun terkesan untuk pendaki pemula, Anda tetap perlu membawa peralatan lengkap jika ingin mendaki gunung dan bermalam. Pakailah pakaian yang nyaman untuk memudahkan pergerakan Anda, sepatu trekking agar tidak terpeleset, ransel, masker dan topi, head lamp, obat-obatan, dan peralatan lainnya. Tak kalah pentingnya adalah kesiapan fisik dan mental. Selamat mendaki. 



                            SALAM RIMBA & LESTARI

Papandayan berada di kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.x7qtSjMQ.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Papandayan berada di kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.x7qtSjMQ.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Papandayan berada di kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini. Pendaki bisa memarkir kendaraannya di pelataran parkir yang cukup luas dan berjalan kaki sekitar 5 menit dari parkiran dan setelah itu akan memasuki kawasan kawah gunung ini yang dikenal dengan sebutan Kawah Mas. Di kawasan parkir banyak terdapat warung-warung yang menjual makanan dan selain di kawasan ini didekat alun-alun Pondok Salada juga ada sebuah warung. Mekipun untuk mencapai kawasan kawah gunung ini bisa didatangin dengan kendaraan, bagi para pendaki gunung tantangan di gunung ini masih ada, yaitu jalur trekking dari alun-alun Pondok Salada hingga kepuncak gunung ini dan kemudian turun melipiri punggungan puncak gunung ini dan jalan setapak dari jalur ini berakhir di belakang daerah parkiran kendaraan. Jalur trekking ini memakan waktu kurang lebih 6 jam. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, dari Kota garut belokan kendaraan anda menuju arah Cijulang dan dipertigaan Cisurupan ambil jalan yang lurus jangan berbelok ke kiri, sebagai patokan di pertigaan Cisurupan ini ada Plang selamat datang di Gunung Papandayan. JALUR TREKKING KE PUNCAK Parkiran – Alun-alun Pondok Salada Dari parkiran jalur setapak dimulai mendekati kawah dan kemudian membelah kawah, hati-hati saat melangkah karena dibebeberapa tempat terdapat bagian yang gembur dengan suhu yang cukup panas dan kaki bisa terperosok. Kemudian jalur setapak membelok kekanan

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Papandayan berada di kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini. Pendaki bisa memarkir kendaraannya di pelataran parkir yang cukup luas dan berjalan kaki sekitar 5 menit dari parkiran dan setelah itu akan memasuki kawasan kawah gunung ini yang dikenal dengan sebutan Kawah Mas. Di kawasan parkir banyak terdapat warung-warung yang menjual makanan dan selain di kawasan ini didekat alun-alun Pondok Salada juga ada sebuah warung. Mekipun untuk mencapai kawasan kawah gunung ini bisa didatangin dengan kendaraan, bagi para pendaki gunung tantangan di gunung ini masih ada, yaitu jalur trekking dari alun-alun Pondok Salada hingga kepuncak gunung ini dan kemudian turun melipiri punggungan puncak gunung ini dan jalan setapak dari jalur ini berakhir di belakang daerah parkiran kendaraan. Jalur trekking ini memakan waktu kurang lebih 6 jam. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, dari Kota garut belokan kendaraan anda menuju arah Cijulang dan dipertigaan Cisurupan ambil jalan yang lurus jangan berbelok ke kiri, sebagai patokan di pertigaan Cisurupan ini ada Plang selamat datang di Gunung Papandayan. JALUR TREKKING KE PUNCAK Parkiran – Alun-alun Pondok Salada Dari parkiran jalur setapak dimulai mendekati kawah dan kemudian membelah kawah, hati-hati saat melangkah karena dibebeberapa tempat terdapat bagian yang gembur dengan suhu yang cukup panas dan kaki bisa terperosok. Kemudian jalur setapak membelok kekanan dan saat keluar dari komplek kawah ini jalan setapak terus mendatar hingga sampai di sebuah warung and disini terdapat sebuah lapangan yang cukup menampung lebih dari 30 tenda. Jalur setapak menuju Pondok Salada bisa ditemukan didepan warung ini dan sekitar lima menit berjalan dari warung ini kita akan sampai di Pondok Salada. Di Pondok Salada ini ada sungia kecil berair jernih hanya mengandung belerang. Pondok Salada – Alun-alun Tegal Alur Dari Pondok Salada jalur setapak mendaki sebuah punggungan yang ada didepan pondok salada, keadaan jalur setapaknya sedikit hancuran banyak batu-batu besar seperti aliran sungai kering. Setelah menyelesaikan etape tanjakan yang cukup curam ini jalan setapak menjadi datar dan kemudian berbelok ke kiri dan kemudian menyusuri punggungan. Hati-hati saat menyusuri pungungan ini karena di sebelah kiri jurang dalam yang berjarak hanya seengah meter dari jalan setapak. Tak lama setelah keluar dari kawasan hutan yang tidak begitu lebat, kita akan sampai disebuah alun-alun yang cukup besar. Yang dikenal dengan nama Alu-alun Tegal Alur, di bagian ujung dari alun-alun ini (di hitung dari tempat kita muncul) ada sebuah sungai kecil yang mengalir jernih. Sebelum mencapai alun-alun ini terlebih dahulu kita akan melewati sebuah lapangan mirip sebuh kawah mati. Tegal Alur – Puncak Dari tegal Alur jalan setapak menuju arah puncak berada di seberang sungai kecil, jalan setapak yang tiak begitu jelas ini kemudian membelok kearah kanan memasukui hutan, Hati-hati saat berada di kawasan ini mungkin karena jalur ini jarang di tempuh sehingga terkadang jalur jalansetapaknya tiba-tiba menghilang tapi jika jeli kita akan banyak menemukan string line atau ikatan tali raffia berwarna merah dan bitu yang di ikatkan pada ranting pohon sebagai penanda jalan. Dikawasan puncak Gunung Papandayan tidak banyak yang bisa dinikmati selain pemandangan kawah. Dipuncak ini tidak ada tiang trianggulasi nya atau tiang penunjuk ketinggian. Tidak ada tanda selain saat sampai di puncak gunung ini jalan setapak seterusnya akan menurun. Jika anda membawa altimeter atau GPS makan akan mudah menentukan puncaknya. Puncak gunung ini hanya pelataran kecil saja dan tersamar dengan jalan setapak yang membelahnya. Puncak – Parkiran Dari puncak jalan setapak kemudian menurun, lama-kelamaan jalan setapaknya turun curam mengikuti gigiran punggungan puncak hati-hati dengan langkah anda karena disebelah kiri jurang menganga kea rah kawasan kawah. Jalan setapak di kawasan ini banyak ditumbuhi oleh rimbunnya tumbuhan dan pohon yang banyak ranting-ranting an dahan yang menjorok hinga ketanah sehingga saat melewati etape ini kita harus membungkuk dan terkadang merangkak. Dari puncak ke parkiran butuh waktu sekitar tiga jam dan kita akan muncul di bagian belakang parkiran ada sebuah sungai yang mengalir dan airnya jernih Perijinan Tidak susah hanya saat memasuki kawasan anda dikenakan retribusi Rp.3.000,- per orangnya. Untuk kendaraan jika anda membawa kendaraan dan menginap anda bisa memberikan uang jasa menjaga kendaraan pada tukang pakirnya. TEMPAT-TEMPAT MENARIK Dikawasan gunung Papandayan ini ada beberapa tempat menarik yang bisa dikunjungi yaitu: Kawasan Kawah Kawasan kawah ini cukup menarik di telusuri namun anda harus hati-hati, dibeberapa temat ada Lumpur belerang yang sangat baik untuk penyakit kulit. Alun-alun Pondok Salada Di alun-alun ini dulunya sebelum letusan tahun 2002 banyak terdapat bunga abadi edelweiss tapi setelah letusan bunga tersebut hingga saat ini belum tumbuh lagi, namun Susana dikawasan ini dan bentangan alamnya sangat menarik untuk dinikmati. Alun-alun Tegal Alur Tegal Alur sebuh alun-alun yang cukup besar dari sini kita bisa mengedarkan pandangan kearah kawah dan puncak terlihat jelas juga dari sini. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.x7qtSjMQ.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun
Papandayan berada di kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini. Pendaki bisa memarkir kendaraannya di pelataran parkir yang cukup luas dan berjalan kaki sekitar 5 menit dari parkiran dan setelah itu akan memasuki kawasan kawah gunung ini yang dikenal dengan sebutan Kawah Mas. Di kawasan parkir banyak terdapat warung-warung yang menjual makanan dan selain di kawasan ini didekat alun-alun Pondok Salada juga ada sebuah warung. Mekipun untuk mencapai kawasan kawah gunung ini bisa didatangin dengan kendaraan, bagi para pendaki gunung tantangan di gunung ini masih ada, yaitu jalur trekking dari alun-alun Pondok Salada hingga kepuncak gunung ini dan kemudian turun melipiri punggungan puncak gunung ini dan jalan setapak dari jalur ini berakhir di belakang daerah parkiran kendaraan. Jalur trekking ini memakan waktu kurang lebih 6 jam. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, dari Kota garut belokan kendaraan anda menuju arah Cijulang dan dipertigaan Cisurupan ambil jalan yang lurus jangan berbelok ke kiri, sebagai patokan di pertigaan Cisurupan ini ada Plang selamat datang di Gunung Papandayan. JALUR TREKKING KE PUNCAK Parkiran – Alun-alun Pondok Salada Dari parkiran jalur setapak dimulai mendekati kawah dan kemudian membelah kawah, hati-hati saat melangkah karena dibebeberapa tempat terdapat bagian yang gembur dengan suhu yang cukup panas dan kaki bisa terperosok. Kemudian jalur setapak membelok kekanan dan saat keluar dari komplek kawah ini jalan setapak terus mendatar hingga sampai di sebuah warung and disini terdapat sebuah lapangan yang cukup menampung lebih dari 30 tenda. Jalur setapak menuju Pondok Salada bisa ditemukan didepan warung ini dan sekitar lima menit berjalan dari warung ini kita akan sampai di Pondok Salada. Di Pondok Salada ini ada sungia kecil berair jernih hanya mengandung belerang. Pondok Salada – Alun-alun Tegal Alur Dari Pondok Salada jalur setapak mendaki sebuah punggungan yang ada didepan pondok salada, keadaan jalur setapaknya sedikit hancuran banyak batu-batu besar seperti aliran sungai kering. Setelah menyelesaikan etape tanjakan yang cukup curam ini jalan setapak menjadi datar dan kemudian berbelok ke kiri dan kemudian menyusuri punggungan. Hati-hati saat menyusuri pungungan ini karena di sebelah kiri jurang dalam yang berjarak hanya seengah meter dari jalan setapak. Tak lama setelah keluar dari kawasan hutan yang tidak begitu lebat, kita akan sampai disebuah alun-alun yang cukup besar. Yang dikenal dengan nama Alu-alun Tegal Alur, di bagian ujung dari alun-alun ini (di hitung dari tempat kita muncul) ada sebuah sungai kecil yang mengalir jernih. Sebelum mencapai alun-alun ini terlebih dahulu kita akan melewati sebuah lapangan mirip sebuh kawah mati. Tegal Alur – Puncak Dari tegal Alur jalan setapak menuju arah puncak berada di seberang sungai kecil, jalan setapak yang tiak begitu jelas ini kemudian membelok kearah kanan memasukui hutan, Hati-hati saat berada di kawasan ini mungkin karena jalur ini jarang di tempuh sehingga terkadang jalur jalansetapaknya tiba-tiba menghilang tapi jika jeli kita akan banyak menemukan string line atau ikatan tali raffia berwarna merah dan bitu yang di ikatkan pada ranting pohon sebagai penanda jalan. Dikawasan puncak Gunung Papandayan tidak banyak yang bisa dinikmati selain pemandangan kawah. Dipuncak ini tidak ada tiang trianggulasi nya atau tiang penunjuk ketinggian. Tidak ada tanda selain saat sampai di puncak gunung ini jalan setapak seterusnya akan menurun. Jika anda membawa altimeter atau GPS makan akan mudah menentukan puncaknya. Puncak gunung ini hanya pelataran kecil saja dan tersamar dengan jalan setapak yang membelahnya. Puncak – Parkiran Dari puncak jalan setapak kemudian menurun, lama-kelamaan jalan setapaknya turun curam mengikuti gigiran punggungan puncak hati-hati dengan langkah anda karena disebelah kiri jurang menganga kea rah kawasan kawah. Jalan setapak di kawasan ini banyak ditumbuhi oleh rimbunnya tumbuhan dan pohon yang banyak ranting-ranting an dahan yang menjorok hinga ketanah sehingga saat melewati etape ini kita harus membungkuk dan terkadang merangkak. Dari puncak ke parkiran butuh waktu sekitar tiga jam dan kita akan muncul di bagian belakang parkiran ada sebuah sungai yang mengalir dan airnya jernih Perijinan Tidak susah hanya saat memasuki kawasan anda dikenakan retribusi Rp.3.000,- per orangnya. Untuk kendaraan jika anda membawa kendaraan dan menginap anda bisa memberikan uang jasa menjaga kendaraan pada tukang pakirnya. TEMPAT-TEMPAT MENARIK Dikawasan gunung Papandayan ini ada beberapa tempat menarik yang bisa dikunjungi yaitu: Kawasan Kawah Kawasan kawah ini cukup menarik di telusuri namun anda harus hati-hati, dibeberapa temat ada Lumpur belerang yang sangat baik untuk penyakit kulit. Alun-alun Pondok Salada Di alun-alun ini dulunya sebelum letusan tahun 2002 banyak terdapat bunga abadi edelweiss tapi setelah letusan bunga tersebut hingga saat ini belum tumbuh lagi, namun Susana dikawasan ini dan bentangan alamnya sangat menarik untuk dinikmati. Alun-alun Tegal Alur Tegal Alur sebuh alun-alun yang cukup besar dari sini kita bisa mengedarkan pandangan kearah kawah dan puncak terlihat jelas juga dari sini. - See more at: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html#sthash.x7qtSjMQ.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-papandayan.html
Muhammad Chamdun